Minggu, 28 Desember 2008 | 14:05 WIB
demokrasi berarti rakyatlah pemimpin
boro boro memimpin, cuma bisa bermimpi
diwakili pejabat yang agak narsis
beda tipis antara wakil rakyat dan artis
misi ibu bapak gak nyampe ke kita-kita
dengan poster baliho slogan yang indah indah
tak ada yang bisa menggugah hati
tetap kuhormati walau rasa percaya tak terobati
Lebih kurang, seperti dua bait lagu di atas itulah perasaan generasi muda sekarang melihat situasi politik di dalam negeri saat ini. Itu yang direkam dan disuarakan oleh penyanyi reggae Ras Muhamad (26) dan kelompok hip-hop Saykoji dalam lagu berjudul ”Sesungguhnya”.
”Kami buat lagu ini karena merasa buntu dengan para calon pemimpin yang ada. Di tengah hype-nya pemilu yang akan datang, tidak ada calon pemimpin yang terasa manjur di kuping kami. Kami tidak menghakimi, kami hanya berekspresi dan penasaran terhadap kondisi yang ada,” demikian tulis Ras dan Saykoji dalam pengantar lagu yang sudah bisa diunduh di www.zshare.net itu.
Lagu tersebut menjadi semacam pemanasan sebelum album solo kedua Ras Muhamad, Next Chapter, dirilis tahun depan. ”Isinya 13 lagu, dan saat ini sudah selesai 10 lagu. Tinggal kurang tiga lagu lagi yang masih dalam proses,” ungkap penyanyi reggae bernama asli Muhamad Egar ini.
Meski terhitung pendatang baru di dunia musik pada umumnya dan musik reggae pada khususnya, nama Ras telah beredar, bahkan hingga ke luar negeri. Sepanjang bulan Agustus hingga November silam, Ras berkeliling Eropa untuk menggelar beberapa penampilan live guna mempromosikan album perdananya, Reggae Ambassador (2007), dan memproduksi album keduanya. ”Lima lagu dalam album kedua ini diproduksi bersama musisi reggae di Norwegia, Belanda, dan Perancis,” tutur Ras.
Di Oslo, Norwegia, misalnya, Ras berkolaborasi di atas panggung dengan artis reggae lokal bernama Admiral P dan penyanyi reggae asal Kenya, Ras Steven. Lanskap musik reggae di Eropa, menurut Ras Muhamad, sangatlah hidup karena banyak imigran dari Afrika. ”Dan mereka sangat terbuka terhadap sesuatu yang berbeda. Paling mengesankan saat tampil sepanggung dengan Ras Steven, gue nyanyi pakai bahasa Indonesia dan dia menimpali pakai bahasa Swahili,” kenang pemuda yang selalu menggulung rambut panjangnya di balik sorban ini.
Dari lima lagu yang direkam di Eropa, empat di antaranya memang dibawakan dalam bahasa Indonesia. Isinya pun tak jauh beda dengan ”Sesungguhnya”. Simak lirik lagu "Make Way", yang bercerita tentang bagaimana partai-partai yang korup ingin mengajak pemuda untuk ikut berpolitik: My youth, jangan kau terpengaruh/dengan janji palsu, omong kosong sang ahli tipu/pembajak segalanya, hak manusia, hingga dirimu tak berharga/mereka menjual mimpi, mendustai kita dengan penuh janji/walau impian kita tak pernah datang, karena mereka jauh dari kenyataan.
”Bahasa Indonesia lebih cocok dan enak buat nyanyi reggae karena banyak intonasi katanya yang tajam. Dan itu tidak menjadi masalah saat bekerja sama dengan produser dari Eropa,” ungkap putra seorang diplomat senior di Kedutaan Besar RI di Oslo, Norwegia, ini.
Lalu, mengapa Ras memilih reggae, musik yang pangsa pasarnya terbatas, bahkan terhitung sangat kecil jika dibandingkan dengan arus utama musik pop melayu yang sedang merajalela saat ini.
”Pop mainstream itu kurang gerakkan hati dan jiwa gue. Dengan reggae, gue bisa ekspresikan suara hati ini,” tandas Ras.
Melalui reggae, Ras bisa bercerita tentang kehidupan, baik tentang keindahannya, seperti cewek seksi bagai Shakira yang ia temui di lantai dansa, maupun karut-marutnya, seperti orang partai yang ahli tipu tadi. ”Kebebasan berekspresi jangan sampai dibatasi. Seni harus setulus-tulusnya dan sejujur-jujurnya meski tetap harus pakai akal saat membuatnya. Suara-suara generasi muda saat ini harus didengarkan,” ucapnya.
Melalui saluran seni reggae itulah Ras menyuarakan kepedulian tentang pendidikan dan pandangan-pandangan masa depan negeri ini. ”Saat ini, rakyat jangan tergantung sama wakil rakyat. Rakyat jangan bergantung pada pemimpin. Rakyatlah yang berdaulat dan memimpin, dan menentukan nasibnya sendiri,” tegasnya. (DHF)
Sumber : Kompas Cetak
[+/-] Selengkapnya...
[+/-] Ringkasan saja...